Langsung ke konten utama

RUMAH, SEKOLAH dan PENDIDIKAN

⁠⁠⁠⁠⁠🏡RUMAH, SEKOLAH dan PENDIDIKAN🏡

oleh : Septi Peni Wulandani

Usai Libur lebaran, ternyata tidak membuat redup semangat para Fasilitator Nasional Ibu Profesional untuk kembali belajar, belajar dan belajar.

Saat diskusi dengan para Ibu  Profesional di kelas fasilitator nasional Bunda Sayang #1, salah satu topik yang kami bahas adalah mengapa saat ini banyak orang yang berpendidikan tinggi, tetapi perilaku ilmiahnya rendah. Seperti mudah sekali mempercayai berita hoax, menyebar ujaran kebencian, melakukan plagiasi tulisan/hasil karya orang lain, mudah sekali menyebar broadcast yang diawali dengan kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa melihat kebenaran isi suatu berita dan tidak tahu sumbernya dari mana.

Salah satu kesimpulan yang kami ambil saat diskusi tersebut adalah ternyata antara  pendidikan dengan  institusi sakralnya yaitu sekolah atau rumah sedang berpisah ranjang. Tidak banyak sekolah yang menerapkan proses pendidikan yang benar di dalamnya, hanya sekedar menggugurkan kewajiban untuk mengejar kurikulum dan mengajar siswanya sesuai jam yang sudah ditentukan. Demikian juga tidak banyak  rumah yang melakukan proses pendidikan untuk seluruh anggota keluarganya.  Rumah tidak beda fungsinya dengan sebuah halte,  hanyalah sekedar bentuk fisik tempat seluruh penghuninya kumpul dan setelah itu pergi sesuai tujuan masing-masing.

Lalu kemana anak-anak kita mendapatkan proses pendidikan? kalau dua institusi sakral yaitu rumah dan sekolah, yang harusnya mendidik mereka ternyata tidak menjalankan perannya dengan benar.

Tidak perlu menunggu sebuah sistem untuk berubah, kita bisa memulainya dari diri kita dan keluarga kita.

Ingat,

" for Things to CHANGE, I must CHANGE FIRST"

Darimana mulainya? dari hal sederhana saja yaitu rangsang rasa ingin tahu anak dan  latihlah anak-anak membuat pertanyaan, karena selama ini yang ada di sebagian besar sekolah dan rumah, banyak anak-anak yang dilatih untuk menjawab pertanyaan.

" Mendidik itu bukan membuat anak bisa menjawab 1000 pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya, namun membuat anak bertanya 1 pertanyaan yang membawanya menemukan 1000 pengetahuan "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran rasa ikut bunda cekatan angkatan pertama

Perjalanan di bunda cekatan itu, adalah 6 bulan yang bikin beneran tau cara menjadi cekatan di suatu bidang. Iyaa... Bidang apapun itu. Keren banget , ibu Septi merancang dan mempraktekan ini bersama kami semua,,, mahasiswi buncek angkatan pertama.. Dari yang awalnya penasaran aja.. Lalu menjalani sekedarnya... Lalu melihat lingkungan yang tenyata begitu menggelora sehingga saya pun terbawa gelora itu.. Gelora untuk sayang banget kalau aku terus2an terlena dg waktu dan kenyamanan semu. 1 masa yang panjang memang, untuk saya sadar bahwa sayapun istimewa, sayapun punya yang dibisa. Lalu bertemu mentor yang saya pilih sendiri krn melihat dari luar, apa yang beliau miliki mirip dg yg Allah anugrahkan ke saya.. Dan benar saja.. Menetapkan diri untuk tidak malu, bahwa saya baru mampu ditahap ini , itu adalah suatu poin terbesar saya saat " merayakan sebuah kesalahan / false celebration " Bahkan bu Septi memikirkan kami yang gagal, agar tetap bisa berselebrasi..

Sedihnya kehilangan sesuatu

Sedih banget hingga menangis dan tantrum krn bingung mengungkapkan sedihnya tak bisa ikut sahur di 3hari menjelang syawal.. 25hari lebih mereka terbiasa dibangunkan sahur... Dibopong dan kemudian bisa berbangga saya saum , saya sahur ketika ada kesempatan ditanya orang... ------

Duut.. Maaf ya

Malam malam langit terbangun dan meminta minum.. Selesai minum ( sambil duduk di atas kasur)... Terdengar suara... Duuut... Lalu ia merebahkan tubuhnya lagi Seraya berkata Langit : " bunda ini yg sobek sudah g sakit lagi.." ( sambil menunjukan bekas luka kena gunting.. Saat ia berkreasi kemarin malam.. ) Bunda: " emm. Iya kah. Coba bunda.lihat.. " ( disaat yg sama langit bicara) Langit : " bunda. Tadi langit kentut.. Maaf ya.. " Bunda : " iya... Ini perutnya kena kipas angin ya..." (bermaksud menjelaskan bahwa kemungkinan ia masuk angin) Dan langit pun mencoba tidur kembali) Ya Allah.. Mendengar celotehnya , Engkau berikan ingatan lucu aksi langit saat di dalam mobil.. Perjalanan pulang pasca loburan di jawa ( Tegal -Pemalang) bulan maret lalu.. Saat selesai dari rest area.. Mengantri akan mengisi bensin.. Duut... Duut.. Terdengar suara.. Disusul bau tak sedap mengisi udara dalam mobil ber ac kala.itu... Budhenya yg duduk di k