Langsung ke konten utama

Kadang memang perlu dipaksa

Alhamdulillah . Kelas bunda cekatan sudah memasuki tahap kupu2..


Ditahap ini kami diminta menjadi mentor dan mentee

Mentee? Alias jadi murid?? Wuah dikiranya akan semudah di sekolah jaman sd,smp,sma??

Yakin bukan begitu sii..
Konsep murid siap guru datang , jadi tantangan juga. Krn saya harus paham apa yg menjadi masalah atau kebutuhan untuk kemudian belajar untuk hidup yg lebih baik dari hari kemarin ..


==

Lalu jadi mentor?
Sebuah peran yg menjadi momok tersendiri untuk saya yg merasa tak berilmu tuntas..

MasyaAllah.. Hanya 1 aja kata bu septi..
Butuh seharian buat saya menemukan ilmu apa yg bisa saya berikan??

Dg kata kunci di contoh bu Septi.. "sejak th ... Saya telah..."

Maka terciptalah ide menjadi mentor di bidang, memulai usaha yang dimulai dg sebuah idealisme (/kebutuhan/keinginan dll. Yg intinya. Bukan base "apa yg pasar butuhkan" .. Tapi apa yg menurut kita penting, mari sadarkan pasar bahwa mereka juga membutuhkannya"

Lalu.. Saat ada yg merasa membutuhkan ilmu saya (by pengalaman ini)

Rasanya lebih ke. Deg degan , semoga bisa menjadi mentor yang mencerahkan tiap kegalauan mentee..

Bisa benar dalam menunjukan jalannya..

Aamiin ya Allah..

Sempat ragu?
Heem mungkin sekelebat.. Krn benar2 ini pengalaman pertama jadi seorang mentor..

==
Padahal dipikir2.. Saya adl bundanya anakHS. Yg mestinya luwes menjadi.mentor.

Semoga pengalaman.ini bisa menjadi hal yg amat berharga dan amat menggerakan saya untuk memiliki kapasitas yg lebih luas.. Dan manfaat yg lebih banyak
. Aamiin ya Allah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran rasa ikut bunda cekatan angkatan pertama

Perjalanan di bunda cekatan itu, adalah 6 bulan yang bikin beneran tau cara menjadi cekatan di suatu bidang. Iyaa... Bidang apapun itu. Keren banget , ibu Septi merancang dan mempraktekan ini bersama kami semua,,, mahasiswi buncek angkatan pertama.. Dari yang awalnya penasaran aja.. Lalu menjalani sekedarnya... Lalu melihat lingkungan yang tenyata begitu menggelora sehingga saya pun terbawa gelora itu.. Gelora untuk sayang banget kalau aku terus2an terlena dg waktu dan kenyamanan semu. 1 masa yang panjang memang, untuk saya sadar bahwa sayapun istimewa, sayapun punya yang dibisa. Lalu bertemu mentor yang saya pilih sendiri krn melihat dari luar, apa yang beliau miliki mirip dg yg Allah anugrahkan ke saya.. Dan benar saja.. Menetapkan diri untuk tidak malu, bahwa saya baru mampu ditahap ini , itu adalah suatu poin terbesar saya saat " merayakan sebuah kesalahan / false celebration " Bahkan bu Septi memikirkan kami yang gagal, agar tetap bisa berselebrasi..

Sedihnya kehilangan sesuatu

Sedih banget hingga menangis dan tantrum krn bingung mengungkapkan sedihnya tak bisa ikut sahur di 3hari menjelang syawal.. 25hari lebih mereka terbiasa dibangunkan sahur... Dibopong dan kemudian bisa berbangga saya saum , saya sahur ketika ada kesempatan ditanya orang... ------

Duut.. Maaf ya

Malam malam langit terbangun dan meminta minum.. Selesai minum ( sambil duduk di atas kasur)... Terdengar suara... Duuut... Lalu ia merebahkan tubuhnya lagi Seraya berkata Langit : " bunda ini yg sobek sudah g sakit lagi.." ( sambil menunjukan bekas luka kena gunting.. Saat ia berkreasi kemarin malam.. ) Bunda: " emm. Iya kah. Coba bunda.lihat.. " ( disaat yg sama langit bicara) Langit : " bunda. Tadi langit kentut.. Maaf ya.. " Bunda : " iya... Ini perutnya kena kipas angin ya..." (bermaksud menjelaskan bahwa kemungkinan ia masuk angin) Dan langit pun mencoba tidur kembali) Ya Allah.. Mendengar celotehnya , Engkau berikan ingatan lucu aksi langit saat di dalam mobil.. Perjalanan pulang pasca loburan di jawa ( Tegal -Pemalang) bulan maret lalu.. Saat selesai dari rest area.. Mengantri akan mengisi bensin.. Duut... Duut.. Terdengar suara.. Disusul bau tak sedap mengisi udara dalam mobil ber ac kala.itu... Budhenya yg duduk di k