Langsung ke konten utama

Bersahabat Dengan Waktu


Anda pernah bermasalah dengan waktu?
Merasa terjebak atau tidak bisa mengendalikannya?
Target Closing mandeg di angka itu itu saja?
Bingung mau pilih Full ngurus Anak atau Ikut Menorehkan Prestasi di Hobi Anda?
Padahal cita-cita mau jadi  entrepreneur seperti bunda Khadijah r.a atau Muhammad SAW  ☺


Jujur, saya pernah begitu! pkul 3 dini hari sudah bangun, tapi malah bingung sendiri. Terbayang rutinitas yang akan saya jalani seharian nanti. Kalau dihitung-hitung, tidak akan sempat menghandle Bisnis yang masih perlu Edukasi ke Pasar dan Partnernya .

Bayangkan! tahap MengEdukasi! Dan itu startnya sudah setahun yang lalu! Bagaimana mau jadi entrepreneur seperti bunda Khadijah r.a atau Muhammad SAW?

Akhirnya, ujung-ujungnya galau dan menghayal. Andai kita punya waktu lebih dari 24 jam sehari. Padahal kita tahu, waktu tak pernah lebih dari itu. Lalu, bagaimana solusinya?

Sama seperti penyakit, supaya bisa mengatasinya, kita harus bersahabat dengan penyakit itu (bahasa anak mudanya Ta'aruf 😁) . Begitu pula dengan waktu. Sebenarnya mudah saja bersahabat dengan waktu, asalkan kita mau. (mau dong bersahabat dengan sesuatu yang seriing banget Allah gunakan untuk bersumpah? )

beneran mau? Anda bisa Coba langkah-langkah berikut ini :

📝📝📝Mulailah dengan menyusun Cek list/ agenda.
Anda bisa susun jadwal harian Anda di dalam buku, atau manfaatkan gadget yang ada. Pasang alarm untuk mengingatkan setiap waktu pergantian aktivitas (jika dirasa perlu). Nah, dengan cek list/ agenda ini , insyaAllah akan lebih MUDAH untuk menentukan poin-poin ini ;)  :

🎯Target
e.g : berapa lama Anda akan menyelesaikan menyiapka sarapan? Atau, berapa hari anda akan menyelesaikan SOP untuk seluruh karyawan?

📊Skala Prioritas
Dahulukan apa-apa yang menjadi tugas dan kewajiban anda.  e.g : Menyiapkan makanan sebelum mulai bekerja .

⏱🎨Menciptakan Waktu Luang
Waktu luang itu bisa anda ciptakan sendiri, fleksibel mengikuti rutinitas. Misalnya : pergi belanja pagi sambil berolah raga ;) jangan melihat sedikitnya gerakan dan olah pernafasan yang anda lakukan di pagi hari itu, krn tubuh sehat dalah modal yang paling mahal untuk membangun bisnis anda;)

👮🏻Konsekuen dan patuh pada jadwal yang sudah anda susun.
Anda harus bisa memotivasi diri sendiri untuk patuh pada pedoman waktu yang telah anda buat. Ingat! Keberhasilan bergantung pada sebesar rasa syukur anda dan kepatuhan anda pada komitmen ya. Memotivasi diri bisa dengan : mengingat tujuan, memberi hadiah kecil jika target tercapai🍬 , atau dg berkumpul dg "orang-orang sholeh"  hee)

🤔Namun, Bagaimana jika anda sudah menyusun agenda dan berusaha patuh pada jadwal yang ada, tapi ternyata meleset atau tidak mencapai target?
yang pertama dilakukan adalah Istigfar😔.... ;) kemudian perhatikan .....
😕 Jika meleset tidak terlalu jauh, mungkin masih bisa ditolerir. dan tentu tidak mendapat hadiah kecilnya yaa,,,, :D jadi berusaha lagi lebih baik agar tidak terulang 😉
😭 namun, jika meleset terlalu jauh atau gagal sama sekali, saatnya Anda harus berani untuk mengevaluasi diri . Jangan-jangan Anda memasang target terlalu tinggi, dan tidak menyesuaikan kemampuan. So?? harus jujur dan realistis mengukur diri sendiri ya 😌 .

Selamat Bersahabat dengannya,,, dengan sesuatu yang Allah sering gunakan untuk bersumpah ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran rasa ikut bunda cekatan angkatan pertama

Perjalanan di bunda cekatan itu, adalah 6 bulan yang bikin beneran tau cara menjadi cekatan di suatu bidang. Iyaa... Bidang apapun itu. Keren banget , ibu Septi merancang dan mempraktekan ini bersama kami semua,,, mahasiswi buncek angkatan pertama.. Dari yang awalnya penasaran aja.. Lalu menjalani sekedarnya... Lalu melihat lingkungan yang tenyata begitu menggelora sehingga saya pun terbawa gelora itu.. Gelora untuk sayang banget kalau aku terus2an terlena dg waktu dan kenyamanan semu. 1 masa yang panjang memang, untuk saya sadar bahwa sayapun istimewa, sayapun punya yang dibisa. Lalu bertemu mentor yang saya pilih sendiri krn melihat dari luar, apa yang beliau miliki mirip dg yg Allah anugrahkan ke saya.. Dan benar saja.. Menetapkan diri untuk tidak malu, bahwa saya baru mampu ditahap ini , itu adalah suatu poin terbesar saya saat " merayakan sebuah kesalahan / false celebration " Bahkan bu Septi memikirkan kami yang gagal, agar tetap bisa berselebrasi..

Sedihnya kehilangan sesuatu

Sedih banget hingga menangis dan tantrum krn bingung mengungkapkan sedihnya tak bisa ikut sahur di 3hari menjelang syawal.. 25hari lebih mereka terbiasa dibangunkan sahur... Dibopong dan kemudian bisa berbangga saya saum , saya sahur ketika ada kesempatan ditanya orang... ------

Duut.. Maaf ya

Malam malam langit terbangun dan meminta minum.. Selesai minum ( sambil duduk di atas kasur)... Terdengar suara... Duuut... Lalu ia merebahkan tubuhnya lagi Seraya berkata Langit : " bunda ini yg sobek sudah g sakit lagi.." ( sambil menunjukan bekas luka kena gunting.. Saat ia berkreasi kemarin malam.. ) Bunda: " emm. Iya kah. Coba bunda.lihat.. " ( disaat yg sama langit bicara) Langit : " bunda. Tadi langit kentut.. Maaf ya.. " Bunda : " iya... Ini perutnya kena kipas angin ya..." (bermaksud menjelaskan bahwa kemungkinan ia masuk angin) Dan langit pun mencoba tidur kembali) Ya Allah.. Mendengar celotehnya , Engkau berikan ingatan lucu aksi langit saat di dalam mobil.. Perjalanan pulang pasca loburan di jawa ( Tegal -Pemalang) bulan maret lalu.. Saat selesai dari rest area.. Mengantri akan mengisi bensin.. Duut... Duut.. Terdengar suara.. Disusul bau tak sedap mengisi udara dalam mobil ber ac kala.itu... Budhenya yg duduk di k