Yeay.. Inilah pengalaman pertamaku memakan kodok selama 4 hari berturut turut..
Terinspirasi dari postingam status mba Nani tentang apa yg akan mba Nani lakukan dipuasa pekan ke 4..
Saya pun ikut melakukannya dengan level sepemahaman saya.
Memakan kodok belum dan sama sekali tidak ingin saya lakukan. Ini adalah istilah yg sebenarnya saya pun tak suka. Tapi tetap ada ilmu yg kalau dijalankan , jelas lebih banyak manfaatnya .. InsyaAllah..
Mirip dg istilah dan hewan yang ibu septi pilih untuk kelas bunda cekatan ini..
Sebuah siklus hidup populer yg tidak saya suka hewannya. Bahkan kupunya tetap tidak saya suka krn tau ia dari ulat.
Eits setidak sukanya saya kepada 1 mahluk ini , insyaAllah tidak saya tularkan ke anak2 ya. Alhamdulillah sampai kemudian anak2 paham diusianya yg kian berkembang.
Langit yg amat berani memegang ulat.
Pun zea aurora yang tetap cinta dan tertarik dg serangga yg satu ini.
Saya sering mengstimulus mereka dg mengatakan begitu indah bentuk dan ciptaan Allah itu.
😊
Dan berekspresi dan bersikap biasa saja , cenderung terlihat sangat menyukai malah,.kepada mahluk Allah yg satu ini, diawal pertumbuhan mereka (anak2).
Meski saya merasa ada perubahan kearah yg lebih baik ( tidak terlalu paranoid dg ulat dan seluruh siklusnya, iya.. Telur2 pun membuat saya mual2 melihat pola bulatan mereka. )
Tetap saya. Saya mual dan hampir2 enggan menyentuh hp saat ada tulisan bu septi di FBG buncek yg kata ibu itu adalah wejangan dr pak Dodik..
Kenapa? Krn saya scrol cepat2. Saat rau gambarnya ulat asli yg begitu memualkan perut saya.
===
😢
===
Baik kembali ke kodok ya..
Meski ada yg jual swike. Saya tak tertarik memakannya.
Hanya krn ini sebuah istilah saja. Saya mau memakan " Frog"
Dan hasilnya apa??
Sekarang hari ke 5.. Saya tetap memilih memakan " frog " terlebuh dahulu ...
Membuat saya tak lagi banyak menunda pekerjaan, dan merasa tak begitu bersalah mengistirahatkan raga dg rebahan atau bahkan tertidur siang..
Ah.. Enak ya ternyata makan kodok.
#Tumpukan baju kering wangi bisa leyap
#Tumpukan cucian 40pc pakaian setiap hari, bisa tercuci manual
#Tumpukan cucian piring dan alat masak, bisa rapih tersusun bersih ( meski kadang masih di sebelah wastafel)
#Menu masakan yg di minta semalam sebelum esok pun bisa tereksekusi..
Bahkan menu sate ayam ala2 dalam bayangan eh dlm pikiran pun bisa terealisai
#planing memberi makan daging asli, ibu kucing muda pun , alhamdulillah bisa berlaksana dari 2 hari kemarin.
#mengenalkan ruang guru sebagai salah satu media belajar menyenangkan dan mudah bagi anak2p pun terlaksanakan dari 2 hari kemarin jua. ( tertulis di hari ke 30 saya juga niih detailnya)
# sebuah penerimaan ketika diingatkam akan kebutuhan yg terlupa pun kini tak lagi menjadi pelemah hari. Justru penambah dzikir ( istighfar)
Alhamdulillah
Jadi, sekarang kalau saya ditanya, se-mungkin apa saya merekomendasikan memakan kodok ini ke teman2 ip atau orang lain yg sedang ingin terus memperbaiki diri ,?
Jawabannya adalah sangat mungkin.
Kenapa? Krn kodok itu ternyata sangat enak ketika sudah selesai atau habis dimaka .
Coba aja. 4 hariii aja. 😉
Terinspirasi dari postingam status mba Nani tentang apa yg akan mba Nani lakukan dipuasa pekan ke 4..
Saya pun ikut melakukannya dengan level sepemahaman saya.
Memakan kodok belum dan sama sekali tidak ingin saya lakukan. Ini adalah istilah yg sebenarnya saya pun tak suka. Tapi tetap ada ilmu yg kalau dijalankan , jelas lebih banyak manfaatnya .. InsyaAllah..
Mirip dg istilah dan hewan yang ibu septi pilih untuk kelas bunda cekatan ini..
Sebuah siklus hidup populer yg tidak saya suka hewannya. Bahkan kupunya tetap tidak saya suka krn tau ia dari ulat.
Eits setidak sukanya saya kepada 1 mahluk ini , insyaAllah tidak saya tularkan ke anak2 ya. Alhamdulillah sampai kemudian anak2 paham diusianya yg kian berkembang.
Langit yg amat berani memegang ulat.
Pun zea aurora yang tetap cinta dan tertarik dg serangga yg satu ini.
Saya sering mengstimulus mereka dg mengatakan begitu indah bentuk dan ciptaan Allah itu.
😊
Dan berekspresi dan bersikap biasa saja , cenderung terlihat sangat menyukai malah,.kepada mahluk Allah yg satu ini, diawal pertumbuhan mereka (anak2).
Meski saya merasa ada perubahan kearah yg lebih baik ( tidak terlalu paranoid dg ulat dan seluruh siklusnya, iya.. Telur2 pun membuat saya mual2 melihat pola bulatan mereka. )
Tetap saya. Saya mual dan hampir2 enggan menyentuh hp saat ada tulisan bu septi di FBG buncek yg kata ibu itu adalah wejangan dr pak Dodik..
Kenapa? Krn saya scrol cepat2. Saat rau gambarnya ulat asli yg begitu memualkan perut saya.
===
😢
===
Baik kembali ke kodok ya..
Meski ada yg jual swike. Saya tak tertarik memakannya.
Hanya krn ini sebuah istilah saja. Saya mau memakan " Frog"
Dan hasilnya apa??
Sekarang hari ke 5.. Saya tetap memilih memakan " frog " terlebuh dahulu ...
Membuat saya tak lagi banyak menunda pekerjaan, dan merasa tak begitu bersalah mengistirahatkan raga dg rebahan atau bahkan tertidur siang..
Ah.. Enak ya ternyata makan kodok.
#Tumpukan baju kering wangi bisa leyap
#Tumpukan cucian 40pc pakaian setiap hari, bisa tercuci manual
#Tumpukan cucian piring dan alat masak, bisa rapih tersusun bersih ( meski kadang masih di sebelah wastafel)
#Menu masakan yg di minta semalam sebelum esok pun bisa tereksekusi..
Bahkan menu sate ayam ala2 dalam bayangan eh dlm pikiran pun bisa terealisai
#planing memberi makan daging asli, ibu kucing muda pun , alhamdulillah bisa berlaksana dari 2 hari kemarin.
#mengenalkan ruang guru sebagai salah satu media belajar menyenangkan dan mudah bagi anak2p pun terlaksanakan dari 2 hari kemarin jua. ( tertulis di hari ke 30 saya juga niih detailnya)
# sebuah penerimaan ketika diingatkam akan kebutuhan yg terlupa pun kini tak lagi menjadi pelemah hari. Justru penambah dzikir ( istighfar)
Alhamdulillah
Jadi, sekarang kalau saya ditanya, se-mungkin apa saya merekomendasikan memakan kodok ini ke teman2 ip atau orang lain yg sedang ingin terus memperbaiki diri ,?
Jawabannya adalah sangat mungkin.
Kenapa? Krn kodok itu ternyata sangat enak ketika sudah selesai atau habis dimaka .
Coba aja. 4 hariii aja. 😉
Komentar
Posting Komentar