Langsung ke konten utama

Muhammad Langit anakku, engkau anak yang sangat bertanggung jawab

Kamu nak, lahir 10 Januari 2014/
Hari ini 24 Desember 2019
Kamu membuktikan lagi kalau kamu adalah anak yang bertanggung jawab.
Sesuai dg omongan.

Berawal dari terjerat rayuan syetan yang membuatmu makan begitu banyak malam ini.. Hingga tubuhmu memberitahu, hanya sampai disitu kemampuan maksimalmu menampung makanan. (muntah) iya entah ini krn kekenyangan atau pahitnya pare yang harus kau makan sebagai bukti kamu benar, bisa menghabiskan apa yang diminta. ( meski bunda tau betul, kamu terkaget ketika tau yang kamu minta tak sesuai bayangan. Somai yang seharusnya lezat dg kumpulan daging2.. Ternyata ada parenya juga yang rasanya puait.)

MasyaAllah nak. Ada rasa bersalah bunda krn menyebukan kata somai ada di daftar menu. Lalu Ayah rubah itu dg kesempatan memberi tau langit. Bahwa itu adl suatu kecerobohan . Memesan menu berdasar bayangan kita. Bukan berdasar kenyataan yg ada.
Iya. Kita harus hati hati lang

.

Bisa ko lihat bentuk isi menunya dulu sebelum benar benar menolak.


Bahkan kami, (ayah, bunda, mba rara, mba zea) berharapnya kamu tau diri.

Bisa mengukur kemampuan lambung menampung sebuah makanan. Yang sudah sering bunda latih. Namun selalu juga kamu tolak.


Kini
Setelah setengah menu bakso habis,
Pertama adl alpukat.. Yg mungkin krm kamu khawatir tak habis atau benar ingin berbagi.. Kamu membaginya dg mba rara dan mba Zea
Sambil memesan es campur sebagai pengganti eskri. Yg dalam bayangan begitu lezat.

Lalu kesepakatan pun terjadi,

Jika tidak habis, maka langit akan tidur diluar.

Saat pesanan kedua kamu pertegas dengan sampai kapan ?
Apakah besok sudah bisa...


Dan kami sedih krn kami telah melihat kamu cukup kenyang, namun menyebutnya sedikit lapar dan setan berhasil menipumu..


Iya. Tangismu sempat pecah beberapa kali (3x) namun teredam dg ancaman bunda.. ( maaf ya nak, mestinya mungkin bunda saat itu menguatkan bukan mengancam) dan.. Muntahlah kamu setelah kamu memaksa dirimu untuk memasukan pare itu.. Dibantu bunda.. Nah disini nih sugesti dari bunda muncul dan dibenarkan dg adegan selanjutnya berupa muntaha.


Astagfirullah..

Maafkan bunda ya nak.
Langsung seketika itu kami semua sedih.

Kau melihat mimik ayah yang senang dan mendapati pernyataan bahwa ia ikut sedih pun tak kau terima.

Maka , pulang lah kita.
Kamu mandi . Berpakaian dan mengajak berdiskusi ayahmu..

Meluruskan tiap benang yang kau anggap kusut.

Tau kah kau nak sebelum diskusi itu. Bunda telah merayu ayahmu , dah meski air mata berderai. "kali ini ayah g bisa kompromi bun".

Maka kalian berduapun berdiskusi.

Dan kamu, memilih dengan yakin akan bertanggung jawab.
Iya. Kamu membuktikan , bahwa kamu kuat. Kamu tak mau lagi terpedaya oleh syetan lagi.

Mengganti bentuk tanggung jawab??

No way.

===
Kamu sehebat itu nak.

Kamu diantar oleh ayahmu.. Untuk tidur diluar rumah, dilantai 1. Bukan di lantai 3. .

Hanya beralaskan karpet hitam pemberian eyang (yang eyang juga pemberian budhe mufi).
Lalu kau minta bantal.

Bunda bantu menyalakan obat nyamuk.
Ayah menaburi garam mengelilingi mu.


Lalu tibalah saat tetangga melihatmu.

Mengajakmu berdiskusi, merayumu agar mau tidur bersama mereka malam ini, mencoba menemanimu, memastikan apakah kamu nakal?? Dan kamu infoka. Kamu bukan anak nakal yang dihukum orangtuanya.

Sampai kemudian ayah keluar dan menjelaskan bagaimana hebatnya kamu bertanggung jawab.

Dan mereka tak menakutimu lagi dengan informasi kemungkinan mereka akan datang.

Iya. Kamu menolak tawaran mereka dan siap menerima resiko itu.

Bahkan meminta tante masuk dan tidur saja. Langit gpp.

Subuh nanti, langit akan tidur dirumah sendiri.


MasyaAllah
Subhanallah
Alhamdulillah
AllahuAkbar.

Kuatkan ia selalu ya Allah..
Penuhi cita citanya menjadi ahli syurga dan menjadi tentaramu yang kuat.

Mampukan ia mengoptimalkan kecerdasan, kesehatan hati dan fisiknya untuk keberanfaatn seluas luasnya.

Ya Allah.. dialah jawaban doa doaku saat hamil.

Dialah penguat keluarga ini.  Bersama dan setelah ayahnya.

Mampukan kami pula dalam menjaga, merawat, mengembangkan juga mendidik amanahMu.


Ini catatan kecil untukmu meyakinkan diri saat mungkin kau dilemahkan.

Iya nak. Kau adalah tentara Allah yang Kuat, dapat dipercaya, penuh tanggung jawab... Ahli syurga, aamiin insyaAllah



3 foto ini gelap. Krn bunda ambil dari balik jendela saat kau telah terlelap.
Dan ayah tak mengijinkan bunda memotretmu. Dan bunda sangat sedih sekaligus bangga.. Haru sekali nak.
Tangis ini untuk apa?? Pertanyaanmu yang jawabannya tertunda hingga esok.


Sampai bersama lagi kita nak . Esok subuh.

Allahumma syoiban naafiaan...
Ya Allah , Engkau cukupkan pembuktian ini dengan turunnya hujan.

Dari gerimis dan ayah ingin payung.. Ditambah tetangga lainnya yg acuh dah berisik.. Hujanpin makom besar yg membuat ayahmu berfikir takkan mungkin melindungimu dengan payung.

Ia kemudian bopong sang anak yang ia banggakan.. Ke kamarnya..
Kamar kamu nak. Tepat pukul 00.05

Barakallah...
Yakan nak. Allah sangat menyayangimu.

Dan semoga Allah selalu meridhoi tiap langkahmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran rasa ikut bunda cekatan angkatan pertama

Perjalanan di bunda cekatan itu, adalah 6 bulan yang bikin beneran tau cara menjadi cekatan di suatu bidang. Iyaa... Bidang apapun itu. Keren banget , ibu Septi merancang dan mempraktekan ini bersama kami semua,,, mahasiswi buncek angkatan pertama.. Dari yang awalnya penasaran aja.. Lalu menjalani sekedarnya... Lalu melihat lingkungan yang tenyata begitu menggelora sehingga saya pun terbawa gelora itu.. Gelora untuk sayang banget kalau aku terus2an terlena dg waktu dan kenyamanan semu. 1 masa yang panjang memang, untuk saya sadar bahwa sayapun istimewa, sayapun punya yang dibisa. Lalu bertemu mentor yang saya pilih sendiri krn melihat dari luar, apa yang beliau miliki mirip dg yg Allah anugrahkan ke saya.. Dan benar saja.. Menetapkan diri untuk tidak malu, bahwa saya baru mampu ditahap ini , itu adalah suatu poin terbesar saya saat " merayakan sebuah kesalahan / false celebration " Bahkan bu Septi memikirkan kami yang gagal, agar tetap bisa berselebrasi..

Sedihnya kehilangan sesuatu

Sedih banget hingga menangis dan tantrum krn bingung mengungkapkan sedihnya tak bisa ikut sahur di 3hari menjelang syawal.. 25hari lebih mereka terbiasa dibangunkan sahur... Dibopong dan kemudian bisa berbangga saya saum , saya sahur ketika ada kesempatan ditanya orang... ------

Duut.. Maaf ya

Malam malam langit terbangun dan meminta minum.. Selesai minum ( sambil duduk di atas kasur)... Terdengar suara... Duuut... Lalu ia merebahkan tubuhnya lagi Seraya berkata Langit : " bunda ini yg sobek sudah g sakit lagi.." ( sambil menunjukan bekas luka kena gunting.. Saat ia berkreasi kemarin malam.. ) Bunda: " emm. Iya kah. Coba bunda.lihat.. " ( disaat yg sama langit bicara) Langit : " bunda. Tadi langit kentut.. Maaf ya.. " Bunda : " iya... Ini perutnya kena kipas angin ya..." (bermaksud menjelaskan bahwa kemungkinan ia masuk angin) Dan langit pun mencoba tidur kembali) Ya Allah.. Mendengar celotehnya , Engkau berikan ingatan lucu aksi langit saat di dalam mobil.. Perjalanan pulang pasca loburan di jawa ( Tegal -Pemalang) bulan maret lalu.. Saat selesai dari rest area.. Mengantri akan mengisi bensin.. Duut... Duut.. Terdengar suara.. Disusul bau tak sedap mengisi udara dalam mobil ber ac kala.itu... Budhenya yg duduk di k